Minggu, 22 Mei 2016

6 Peran Keluarga dalam Membentuk Kepribadian Anak




Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamudari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (Q.S. At-Tahrim: 6).
Peran keluarga begitu penting dalam pembentukan kepribadian. Pertumbuhan dan perkembangan anak terbentuk melalui kebiasaan yang dilakukan oleh keluarga dalam mendidik dan berinteraksi dengan anak. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam mendidik serta membentuk kepribadian anak.
Abi dan Ummi, ada beberapa fase anak yang harus diketahui dalam membentuk kepribadiannya, yaitu sebagai berikut.
  • Fase dari lahir—usia 1 tahun merupakan masa anak dalam membangun kepercayaan.
  • Fase usia 2—3 tahun merupakan masa anak untuk membangun kemandirian.
  • Fase usia 4—5 tahun merupakan masa membangun inisiatif. Anak akan lebih aktif dan tegas dalam mengeksplorasi dunia melalui imajinasi dan pengalaman.
  • Fase usia 6—12 tahun merupakan masa anak untuk berkarya dan menunjukkan prestasinya. Pada fase ini, anak akan mengembangkan bakat dan kemampuannya untuk mencapai kompetensi.
  • Fase usia 12—18 tahun merupakan masa bagi anak mengembangkan identitas, menerima diri sendiri, dan mandiri.
Berdasarkan fase-fase di atas, Rasul mengajarkan tata cara dalam mendidik anak agar terbentuk kepribadian yang baik, yaitu sebagai berikut.

1. Membangun Hubungan yang Erat dengan Anak

Hubungan yang erat dengan anak akan membuat anak merasa aman dan nyaman untuk terbuka dalam menceritakan berbagai hal dalam hidupnya.

2. Membangun Kemampuan Berpikir Anak

Abi dan Ummi, dengan kemampuan berpikir yang baik, kelak anak akan mudah mencari solusi dari setiap permasalahan yang ia hadapi di kehidupan sehari-hari, tentunya sesuai dengan nilai-nilai Alquran.

3. Melakukan Interaksi dengan Lembut terhadap Anak

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya sikap lembut tidak ada pada sesuatu, kecuali pasti membuatnya indah dan tidak dicabut dari sesuatu, kecuali pasti mengeruhkannya.”
Seorang anak akan lebih mudah percaya dan menuruti dari setiap kata dan perbuatan yang lembut juga tidak menyakiti. Jadi, Abi dan Ummi harus bisa berinteraksi dengan lembut kepada anak.

4. Memberikan Motivasi Terhadap Anak dengan Pujian

Rasulullah memotivasi Abdullah bin Umar saat Abdullah masih kecil dengan ucapan beliau, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bila ia salat di malam hari.” Setelah mendengar ucapan Rasulullah tersebut, Abdullah tidak tidur malam, kecuali sedikit.
Pujian yang diberikan kepada anak akan menambah motivasi dan semangat dalam dirinya untuk kembali mengulang perbuatan baiknya.

5. Menghindari Mencaci dan Mencela Anak

Memperlakukan anak secara kasar hanya akan membuat perasaan anak terguncang. Akibatnya, anak akan membenci keluarganya.

6. Menjadi Teladan bagi Anak

Bimbingan yang diberikan kepada anak melalui teladan atau memberikan contoh yang langsung di hadapan anak merupakan cara mendidik yang paling baik. Dengan teladan, anak akan lebih mudah memahami dan mengikuti setiap perbuatan yang dilakukan oleh keluarga.
Abi dan Ummi, ada beberapa tahap peran keluarga dalam membentuk kepribadian anak, yaitu sebagai berikut.
  1. Peran keluarga dalam membekali keimanan yang kuat dan akidah yang benar.
  2. Peran keluarga dalam mendidik dan membekali kecerdasan emosi anak.
  3. Peran keluarga dalam membekali life skill bagi anak.
Apabila kepribadian yang baik telah terbentuk melalui pendidikan dalam keluarga, anak akan lebih mudah memilih jalan dan cara terbaik dalam menjalani kehidupan. Selamat menjalankan peran keluarga secara baik ya, Abi dan Ummi.

6 Peran Keluarga dalam Membentuk Kepribadian Anak


6 Peran Keluarga dalam Membentuk Kepribadian Anak



Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamudari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (Q.S. At-Tahrim: 6).
Peran keluarga begitu penting dalam pembentukan kepribadian. Pertumbuhan dan perkembangan anak terbentuk melalui kebiasaan yang dilakukan oleh keluarga dalam mendidik dan berinteraksi dengan anak. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam mendidik serta membentuk kepribadian anak.
Abi dan Ummi, ada beberapa fase anak yang harus diketahui dalam membentuk kepribadiannya, yaitu sebagai berikut.
  • Fase dari lahir—usia 1 tahun merupakan masa anak dalam membangun kepercayaan.
  • Fase usia 2—3 tahun merupakan masa anak untuk membangun kemandirian.
  • Fase usia 4—5 tahun merupakan masa membangun inisiatif. Anak akan lebih aktif dan tegas dalam mengeksplorasi dunia melalui imajinasi dan pengalaman.
  • Fase usia 6—12 tahun merupakan masa anak untuk berkarya dan menunjukkan prestasinya. Pada fase ini, anak akan mengembangkan bakat dan kemampuannya untuk mencapai kompetensi.
  • Fase usia 12—18 tahun merupakan masa bagi anak mengembangkan identitas, menerima diri sendiri, dan mandiri.
Berdasarkan fase-fase di atas, Rasul mengajarkan tata cara dalam mendidik anak agar terbentuk kepribadian yang baik, yaitu sebagai berikut.

1. Membangun Hubungan yang Erat dengan Anak

Hubungan yang erat dengan anak akan membuat anak merasa aman dan nyaman untuk terbuka dalam menceritakan berbagai hal dalam hidupnya.

2. Membangun Kemampuan Berpikir Anak

Abi dan Ummi, dengan kemampuan berpikir yang baik, kelak anak akan mudah mencari solusi dari setiap permasalahan yang ia hadapi di kehidupan sehari-hari, tentunya sesuai dengan nilai-nilai Alquran.

3. Melakukan Interaksi dengan Lembut terhadap Anak

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya sikap lembut tidak ada pada sesuatu, kecuali pasti membuatnya indah dan tidak dicabut dari sesuatu, kecuali pasti mengeruhkannya.”
Seorang anak akan lebih mudah percaya dan menuruti dari setiap kata dan perbuatan yang lembut juga tidak menyakiti. Jadi, Abi dan Ummi harus bisa berinteraksi dengan lembut kepada anak.

4. Memberikan Motivasi Terhadap Anak dengan Pujian

Rasulullah memotivasi Abdullah bin Umar saat Abdullah masih kecil dengan ucapan beliau, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bila ia salat di malam hari.” Setelah mendengar ucapan Rasulullah tersebut, Abdullah tidak tidur malam, kecuali sedikit.
Pujian yang diberikan kepada anak akan menambah motivasi dan semangat dalam dirinya untuk kembali mengulang perbuatan baiknya.

5. Menghindari Mencaci dan Mencela Anak

Memperlakukan anak secara kasar hanya akan membuat perasaan anak terguncang. Akibatnya, anak akan membenci keluarganya.

6. Menjadi Teladan bagi Anak

Bimbingan yang diberikan kepada anak melalui teladan atau memberikan contoh yang langsung di hadapan anak merupakan cara mendidik yang paling baik. Dengan teladan, anak akan lebih mudah memahami dan mengikuti setiap perbuatan yang dilakukan oleh keluarga.
Abi dan Ummi, ada beberapa tahap peran keluarga dalam membentuk kepribadian anak, yaitu sebagai berikut.
  1. Peran keluarga dalam membekali keimanan yang kuat dan akidah yang benar.
  2. Peran keluarga dalam mendidik dan membekali kecerdasan emosi anak.
  3. Peran keluarga dalam membekali life skill bagi anak.
Apabila kepribadian yang baik telah terbentuk melalui pendidikan dalam keluarga, anak akan lebih mudah memilih jalan dan cara terbaik dalam menjalani kehidupan. Selamat menjalankan peran keluarga secara baik ya, Abi dan Ummi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar